Khutbah diawali dengan penjelasan taqwa. Sang khatib berwasiat bahwa nilai taqwa yang memiliki predikat tinggi di sisi Allah SWT merupakan taqwa yang diikuti dengn keimanan, keihsanan, dan keikhlasan. Taqwa yang diikuti dengan keimanan dan keihsanan, insya Allah umat Islam akan dihiasi dengan kedamaian dan ketentraman. Namun apabila taqwa tersebut diikuti dengan nilai kesombongan (tanpa ada nilai ikhlas), akan menimbulkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
Manusia yang dapat mengimplementasikan ketiga nilai tersebut sebagai dasar ketaqwaan, maka manusia tersebut akan memiliki perisai. Perisai tersebut begitu keras, sehingga melahirkan nilai aqidah yang baik. Perisai tersebut juga sebaiknya didukung dengan adanya ilmu pengetahuan yang mumpuni, khususnya ilmu agama.
Mengenai keimanan, disebutkan bahwa iman yang berada dalam hati manusia itu kadang naik kadang turun. Iman yang sudah kuat pun, dapat dilepaskan oleh syaithanirrajim. Salah satu cara yang dilancarkan yakni dengan perbuatan zina, mencuri, dan minum khamr. Khatib berkata bahwa orang yang sedang berada dalam kondisi ketiga perbuatan tersebut dapat dipastikan tidak memiliki iman atau sedang berada pada kondisi iman yang berkurang. Naudzubillah jika saat iman sedang turun, nyawa kita diambil oleh Allah SWT.
Sungguh bahasan yang disampaikan oleh sang khatib cukup bagus. Akan tetapi, cara penyampaian yang tidak sistematis akan materi yang berat ini tidak mudah untuk begitu saja saya pahami. Sang khatib berhasil membuat saya untuk berulang kali mendengarkan khutbahnya, setelah 3 kali kalo ga salah, saya baru dapat merangkum apa yang saya pahami dari apa yang disampaikan oleh Beliau. Hehe. Jika Anda berminat untuk mendengarkannya pula, Anda dapat mendownload berkas audionya dengan tema ‘ Pentingnya Iman’. [unduh]
ps: Khutbah didengarkan di Masjid Al-Hikam Beji Depok, pada tanggal 23 April 2010 Label: Aqidah islam Baru
Responses
0 Respones to "Pentinya Iman"
Posting Komentar